S&P 500: Kontrak Berjangka Gagal Melacak Pelemahan Wall Street Di Atas 3.200
- S&P 500 menahan diri untuk melanjutkan pelemahan hari sebelumnya sambil memantul dari 3.214.
- Perselisihan Tiongkok-Amerika semakin intensif, paket fiskal AS tertunda hingga berikutnya.
- IMP awal bulan akan menghiasi kalender, katalis risiko akan tetap menjadi pendorong.
Kontrak berjangka S&P 500 membuat pergerakan ke 3.233/35 sambil melanjutkan pembalikkan dari level terendah empat hari selama sesi Asia pada hari Jumat. Pengukur risiko ini mengakhiri kenaikan empat hari berturut-turut pada hari Kamis karena eskalasi ketegangan AS-Tiongkok, bergabung dengan ketidakpastian di seputar paket bantuan fase 4 Amerika dan masalah virus corona (COVID-19). Namun, upaya Federal Reserve AS untuk menjaga pasar tetap likuid membantu harga tetap positif setelah hari terburuk dalam lebih dari seminggu.
Berbicara tentang berita terbaru atas perselisihan Tiongkok-Amerika, Presiden AS Donald Trump sekarang khawatir terhadap kesepakatan perdagangan dengan Tiongkok, sedangkan Global Times menyoroti risiko mata-mata Amerika diusir dari tanah negara naga itu. Selain itu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo terus menyerang Beijing dengan pidatonya yang berapi-api yang menyalahkan ekonomi terbesar kedua di dunia itu atas berbagai alasan termasuk perdagangan, politik dan etika.
Di sisi lain, Financial Times (FT) keluar dengan berita bahwa pengumuman stimulus yang sangat ditunggu-tunggu dari Senat AS sekarang ditunda sampai minggu depan karena para pembuat kebijakan saling berbeda pendapat mengenai rencana tersebut. Berita itu mengutip komentar dari pemimpin Partai Republik di Senat AS Mitch McConnell dan Chuck Schumer, Demokrat tingkat tinggi Senat untuk membenarkan berita tersebut.
Angka pandemi dari Amerika melampaui level 4,0 juta dan kekurangan sumber daya kemungkinan mendapatkan perhatian pasar, yang pada gilirannya menimbulkan beban tambahan pada sentimen nada risiko.
Sebagai alternatif, pengumuman Federal Reserve untuk meningkatkan batasan bagi perusahaan yang masuk ke tiga fasilitas pinjaman, yaitu Fasilitas Pinjaman Beragun Aset Beragun Aset (TALF) dan rekanan untuk Fasilitas Pendanaan Kertas Komersial (CPFF) dan Fasilitas Kredit Korporasi Pasar Sekunder (SMCCF) tetap ada pasar mengapung. Selanjutnya, berita bahwa pengusaha Inggris telah berubah positif terhadap prekrutan dan hasil optimis Kepercayaan Konsumen Gfk Inggris tampaknya telah memicu kenaikan terbaru.
Dengan pasar Jepang kembali tidak aktif hari ini, imbak hasil Treasury AS tetap lamban di sekitar 0,57% sedangkan saham di Asia-Pasifik juga kesulitan untuk menjustifikasi ASX 200 Australia dekat penurunan 1,0%.
Selain IMP awal dan berita risiko, kinerja blue-chip Tiongkok juga akan diikuti setelah jeda baru-baru ini dalam pergerakan naik.