China: Data Oktober Lemah – NAB

Gerard Burg, ekonom senior di National Australia Bank (NAB) mengemukakan bahwa sebagian besar indikator China relatif lemah pada bulan Oktober karena selain dampak dari perang dagang AS-China, mereka juga dapat mencerminkan gangguan yang disebabkan oleh perayaan ke-70 berdirinya Republik Rakyat China pada awal bulan.

Kutipan utama

“Kami berpendapat bahwa penurunan bulan ini tidak boleh terlalu ditekankan. Perkiraan kami untuk pertumbuhan ekonomi China tidak berubah – di 6,1% untuk 2019, 5,9% untuk 2020 dan 5,8% untuk 2021."

“Pertumbuhan produksi industri China melambat lagi pada bulan Oktober – meningkat sebesar 4,7% secara tahunan (turun dari 5,8% sebelumnya). Ini adalah tingkat pertumbuhan terlemah kedua dalam sepuluh tahun (dibandingkan dengan kenaikan 4,4% pada bulan Agustus).”

"Pertumbuhan dalam investasi aset tetap China melambat pada bulan Oktober – turun menjadi 3,7% secara tahunan (dari 4,8% sebelumnya)."

"Surplus perdagangan China sedikit lebih lebar untuk 2 bulan berturut-turut pada bulan Oktober – menjadi US $ 42,8 miliar (dari US $ 39,2 miliar sebelumnya)."

“Deflasi harga produsen terus meningkat – menunjukkan bahwa salah satu dampak dari perang perdagangan AS-China adalah produsen China memotong harga gerbang pabrik untuk mendukung volume penjualan. Harga produsen turun 1,6% secara tahunan pada bulan Oktober (dibandingkan dengan penurunan 1,2% sebelumnya)."

“Bank Rakyat China (PBoC) memangkas suku bunga MLF sebesar 5 basis poin pada awal November – menjadi 3,25% – yang kemungkinan akan tercermin dalam suku bunga dasar Pinjaman Perdana ketika diumumkan pada 20 November. Dibandingkan dengan pelonggaran kebijakan di negara lain, pemangkasan ini sangat kecil, namun PBoC memiliki ruang untuk memangkas lebih jauh dan lebih cepat jika diperlukan di masa depan.”