Emas Berjuang Untuk Kumpulkan Kekuatan Sisi Atas Meski Ada Kekhawatiran Perdagangan

Emas mengalami kesulitan membangun momentum di atas $1280 untuk hari kedua meskipun ada ancaman tarif Trump.

Logam kuning saat ini diperdagangkan di $1282 per Oz, mewakili kenaikan marjinal pada hari ini. Harga mencatat tertinggi $1285 pada hari Senin tetapi berakhir di $1281 meskipun bursa saham global turun di tengah pembaruan kekhawatiran perang dagang penuh AS-China.

Trump mencuit pada hari Minggu bahwa ia akan menaikkan tarif barang-barang China senilai $200 miliar dari 10% saat ini menjadi 25% pada hari Jumat dan menambahkan lebih jauh bahwa ia akan "segera" mengenakan tarif 25% pada $325 miliar barang-barang China.

Menanggapi hal itu, saham Asia ditutup melemah pada hari Senin dengan futures pada Dow Jones Industrial Average (DJIA) jatuh 500 poin. Namun, saham AS memulihkan sebagian besar penurunannya pada akhir hari. Sebagai contoh, DJIA ditutup dengan penurunan hanya 0,25%.

Akibatnya, emas turun kembali dari $1.285 ke $1.281 dan saat ini berjuang untuk mengambil penawaran beli yang kuat. Pemulihan saham AS dan ketidakmampuan emas untuk reli dengan keras mengindikasikan pasar masih optimis AS dan China akan mencapai kesepakatan perdagangan.

Namun demikian, kenaikan dalam logam kuning kemungkinan akan mengumpulkan daya tarik jika Indeks Dolar jatuh di bawah 97,41, memperkuat bias negatif yang diajukan oleh candle bearish outside day (engulfing) besar yang dibuat pada 3 Mei. Saat penulisan, Indeks Dolar diperdagangkan di 97,45.

Pivot Point Emas