Pound Sterling Konsolidasi saat Investor Menantikan Data IMP Jasa ISM dan Ketenagakerjaan AS

• Pound Sterling tetap sideways terhadap Dolar AS dengan fokus pada data ekonomi penting AS.
• Spekulasi pasar pada penurunan suku bunga The Fed pada bulan September menguat.
• BoE diprakirakan menurunkan suku bunga dua kali pada tahun ini.

Pound Sterling (GBP) diperdagangkan dalam kisaran ketat di atas 1,2750 di sesi London hari ini. Kalender ekonomi Inggris tidak memiliki acara penting minggu ini. Oleh karena itu, potensi pergerakan pasangan GBP/USD akan dipandu oleh Dolar AS (USD), yang diprakirakan akan tetap aktif karena minggu yang penuh data di Amerika Serikat (AS).

Indeks Dolar AS (DXY), yang melacak nilai Greenback terhadap enam mata uang utama, berhasil bertahan di atas support penting 104,00. Namun, prospek jangka pendek Dolar AS masih belum pasti di tengah meningkatnya spekulasi bahwa Federal Reserve (The Fed) AS akan mulai menurunkan suku bunga pada pertemuan bulan September.

Menurut FedWatch tool dari CME, data Fed Funds futures 30-hari mengindikasikan kemungkinan 65% penurunan suku bunga dari level-level saat ini di bulan September. Probabilitasnya telah meningkat secara signifikan dari 47% yang tercatat pada minggu lalu. Laporan IMP Manufaktur ISM AS yang lemah untuk bulan Mei dan data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal pertama yang direvisi lebih rendah telah mendorong spekulasi penurunan suku bunga The Fed pada bulan September.

Intisari Penggerak Pasar Harian: Pound Sterling tetap Sideways sementara Dolar AS Stabil di Atas 104,00

• Pound Sterling konsolidasi dalam kisaran ketat di dekat 1,2770 terhadap Dolar AS. Pasangan GBP/USD kesulitan menentukan arah karena para investor mengalihkan fokus ke data Perubahan Ketenagakerjaan ADP AS dan data Indeks Manajer Pembelian (IMP) Jasa Institute for Supply Management (ISM) untuk bulan Mei, yang akan dipublikasikan masing-masing pada pukul 12:15 (19:15 WIB) dan 14:15 GMT (21:15 WIB).
• Automatic Data Processing (ADP) diprakirakan menunjukkan bahwa payrolls swasta baru naik 173 ribu, lebih rendah dari 192 ribu pada bulan April. IMP Jasa ISM, yang mengukur aktivitas sektor jasa yang menyumbang dua pertiga perekonomian, diestimasi kembali ekspansi, diprakirakan 50,5, lebih tinggi dibandingkan rilis sebelumnya 49,4.
• Selain IMP Jasa, para investor juga akan fokus pada subkomponen lain, seperti Indeks Pesanan Baru dan Harga yang Dibayar, yang akan mencerminkan prospek permintaan dan perubahan harga input. Di sektor jasa, sebagian besar alokasi belanja dialokasikan untuk upah yang dibayarkan kepada pekerja, dan ini masih menjadi pendorong utama tekanan harga yang persisten.
• Minggu ini, peristiwa pentingnya adalah data Nonfarm Payrolls (NFP) untuk bulan Mei, yang akan dipublikasikan pada hari Jumat. Data pasar tenaga kerja akan memberikan petunjuk baru mengenai prospek suku bunga. Dapat dibenarkan jika mengatakan bahwa pasar tenaga kerja AS sedang dalam tahap normalisasi. Data Lowongan Pekerjaan JOLTS AS untuk bulan April menunjukkan bahwa lowongan pekerjaan lebih rendah di 8,06 juta dibandingkan ekspektasi 8,34 juta dan rilis sebelumnya 8,35 juta.
• Di Inggris, para investor mencari petunjuk baru mengenai kapan Bank of England (BoE) akan mulai menurunkan suku bunga. Saat ini, pasar keuangan memprakirakan BoE akan menurunkan suku bunga dua kali pada tahun ini dan akan memilih pertemuan bulan Agustus sebagai titik paling awal untuk memulai proses normalisasi kebijakan.

Analisis Teknis: Pound Sterling Mempertahankan EMA 20-Hari

Pound Sterling diperdagangkan dalam kisaran perdagangan Selasa, mengindikasikan keraguan di antara para pelaku pasar. Pasangan GBP/USD kesulitan untuk bertahan di atas support Fibonacci retracement 78,6% (diplot dari tertinggi 8 Maret di 1,2900 hingga terendah 22 April di 1,2300) di 1,2770.

Cable diprakirakan akan tetap bullish karena Exponential Moving Average (EMA) 20-hari di 1,2700 miring ke atas, mengindikasikan tren naik yang kuat.

Relative Strength Index (RSI) 14-periode telah bergeser ke kisaran 40,00-60,00, mengindikasikan bahwa momentumnya cenderung ke atas.