USD/INR Memulihkan Penurunan setelah Notulen MPC RBI

• Rupee India melemah meskipun Dolar AS (USD) melemah.
• RBI mempertahankan suku bunga repo utama stabil di 6,5%, menandakan bahwa perjuangan melawan inflasi yang tinggi masih belum berakhir.
• Angka-angka pertumbuhan PDB AS untuk kuartal keempat akan menjadi sorotan pekan depan.

Rupee India (INR) melemah di hari Jumat meskipun Dolar AS (USD) melemah. Notulen Federal Reserve (The Fed) pada pertemuan bulan Januari, bersama dengan lelang obligasi yang lebih lemah dari prakiraan, mendorong imbal hasil obligasi AS lebih tinggi dan membebani INR.

Menurut notulen rapat MPC Reserve Bank of India (RBI), gubernur RBI Shaktikanta Das mengatakan bahwa setiap langkah yang terlalu dini dapat merusak kesuksesan yang telah dicapai sejauh ini. Das menambahkan bahwa bank sentral tetap berhati-hati terhadap data inflasi karena ketidakpastian harga pangan, meningkatnya ketegangan geopolitik, dan gangguan rantai suplai, karena titik kritis baru juga menimbulkan risiko lebih lanjut terhadap prospek inflasi.

Dengan tidak adanya data ekonomi penting yang dirilis pekan ini dari AS dan India, sentimen risiko dapat mempengaruhi pergerakan harga USD/INR. Perhatian akan beralih ke Produk Domestik Bruto (PDB) AS yang disetahunkan untuk kuartal keempat pekan depan untuk mendapatkan dorongan baru.

Ringkasan Harian Penggerak Pasar: Rupee India Tetap Rentan Terhadap Inflasi yang Tinggi dan Ketidakpastian

• IMP Jasa S&P Global India naik ke 62,0 di bulan Februari dari 61,8 di bulan Januari.
• IMP Manufaktur India turun ke 56,7 di bulan Februari dari 56,9 di pembacaan sebelumnya. IMP Komposit mencapai 61,5 di bulan Februari dibandingkan 61,2 sebelumnya.
• Klaim Pengangguran Awal AS untuk pekan yang berakhir 17 Februari turun ke 201.000 dari pekan sebelumnya 213.000. Klaim Lanjutan turun ke 1,862 juta, di bawah ekspektasi dan pekan sebelumnya.
• IMP Manufaktur AS naik ke 51,5 di bulan Februari dari 50,7 di bulan Januari, lebih baik dari ekspektasi 50,5. PMI Jasa turun ke 51,3 di bulan Februari dari 52,5 di bulan Januari, lebih lemah dari ekspektasi 52,00.
• Gubernur The Fed Christopher Waller mengatakan tidak perlu terburu-buru untuk mulai memangkas suku bunga. Namun, ia perlu melihat bukti lebih lanjut bahwa inflasi mendingin sebelum mendukung penurunan suku bunga.

Analisis Teknis: Rupee India Melemah dalam Kisaran Perdagangan Jangka Panjang 82,70-83,20

Rupee India diperdagangkan lebih lemah hari ini. USD/INR tetap dibatasi dalam saluran tren menurun multi-bulan antara 82,70 dan 83,20 sejak 8 Desember 2023.

Dalam waktu dekat, prospek bearish USD/INR tetap utuh karena pasangan ini berada di bawah Exponential Moving Average (EMA) 100-hari pada grafik harian. Selain itu, Relative Strength Index (RSI) 14-hari berada di bawah garis tengah 50,0, mengindikasikan bahwa penurunan lebih lanjut terlihat menguntungkan.

Level support potensial untuk USD/INR akan muncul di batas bawah saluran tren turun di 82,70. Terobosan yang menentukan di bawah level ini akan mengekspos 82,45 (level terendah 23 Agustus), diikuti oleh 82,25 (level terendah 1 Juni).

Di sisi lain, penghalang sisi atas utama terlihat pada angka 83,00, yang menggambarkan angka bulat psikologis dan EMA 100 hari.  Terobosan di atas level ini akan membuka jalan menuju batas atas saluran tren turun di 83,20. Lebih jauh ke utara, rintangan berikutnya terletak di 83,35 (tertinggi 2 Januari), dalam perjalanan menuju 84,00 (angka bulat).