AUD/USD Menuju 0,6600 setelah Pernyataan Kebijakan Moneter RBA karena Dolar AS dan Yield turun Jelang NFP
- AUD/USD mengambil tawaran beli memperbarui level tertinggi dalam perdagangan harian setelah Pernyataan Kebijakan Moneter kuartalan RBA.
- MPS RBA memberi sinyal perlunya kenaikan suku bunga lebih lanjut, memangkas prakiraan pertumbuhan dan inflasi.
- Dolar AS dan posisi imbal hasil untuk rilis NFP di tengah pasar yang lesu dan mendukung pemulihan pasangan AUD ini.
AUD/USD tetap berada di jalur yang benar dengan kenaikan untuk memeprbarui level tertinggi dalam perdagangan harian di sekitar 0,6580 pada hari Jumat. Dengan demikian, pasangan Aussie mendukung penurunan Dolar AS dan imbal hasil obligasi Treasury, serta sinyal hawkish dari Pernyataan Kebijakan Moneter kuartalan (MPS) Reserve Bank of Australia (RBA).
MPS RBA mengkonfirmasi bias hawkish bank sentral Australia dengan menyarankan perlunya pengetatan lebih lanjut. "Memangkas pertumbuhan PDB dan prakiraan inflasi untuk akhir 2023, sebagian besar yang lain tidak banyak berubah," demikian pernyataan RBA.
Terlepas dari langkah RBA, ekspektasi akan adanya stimulus dari Tiongkok juga mendukung harga pasangan AUD/USD karena Gubernur People's Bank of China, Pan Gongsheng, terlihat bertemu dengan para pengembang properti besar dari Tiongkok dan meyakinkan mereka untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan untuk mempertahankan sektor perumahan. Perlu dicatat bahwa Gubernur PBoC dan perencana negara Tiongkok akan mengadakan pertemuan yang tidak dijadwalkan pada hari Jumat.
Di tempat lain, berita yang menyatakan bahwa tokoh penting Partai Republik mendesak Biden untuk menetapkan pembatasan luas pada investasi AS di Tiongkok, yang disampaikan oleh Reuters, mendorong pembeli pasangan AUD ini di tengah sentimen yang berhati-hati menjelang laporan ketenagakerjaan AS.
Namun, penurunan imbal hasil obligasi Treasury AS dan Indeks Dolar AS (DXY) memungkinkan AUD/USD untuk tetap menguat setelah memantul dari level terendah dua bulan pada hari sebelumnya.
Di tengah-tengah permainan ini, Kontrak Berjangka S&P500 mencetak kenaikan tipis dan imbal hasil obligasi Treasury AS tetap berada di level tertinggi beberapa hari, yang pada gilirannya mendorong para pembeli Dolar AS. Meskipun demikian, imbal hasil obligasi Treasury AS bertenor 10-tahun naik ke level tertinggi baru sejak November 2022 sebelum mengakhiri hari perdagangan di dekat 4,18% sedangkan indeks-indeks acuan Wall Street mencatatkan pelemahan tipis pada akhir sesi Amerika Utara hari Kamis. Perlu dicatat bahwa imbal hasilobligasi AS sedang menuju ke level yang mengkhawatirkan yang sebelumnya memicu kesulitan ekonomi, yang pada gilirannya menggoda para pembeli Dolar AS karena daya tariknya sebagai aset safe haven.
Ke depan, AUD/USD dapat mempertahankan kenaikan korektif menjelang laporan lapangan pekerjaan AS. Meskipun demikian, Nonfarm Payrolls (NFP) utama sesuai dengan perkiraan pasar yang suram, kemungkinan melemah ke 200 Ribu versus 209 Ribu sebelumnya, yang pada gilirannya dapat mendorong para pembeli Dolar AS jika hasil rilis suram. Selanjutnya, Tingkat Pengangguran kemungkinan akan tetap statis di 3,6%.
Analisis Teknis
AUD/USD pulih dari garis support yang melandai dari Oktober 2022, di sekitar 0,6540 pada saat berita ini ditulis, di tengah garis RSI (14) yang hampir jenuh jual, yang kemudian menunjukkan pemantulan korektif lebih lanjut dari pasangan AUD ini menuju level terendah akhir Juni di sekitar 0,6600.