Pasar Saham Asia: Mengoreksi Pemulihan dalam S&P500 Berjangka, Minyak Berjuang di Sekitar $80,00
- Saham-saham Tiongkok telah menunjukkan aksi beli responsif setelah data IMP Manufaktur Caixin yang optimis.
- Pasar Jepang ditutup karena Market Holiday.
- Harga minyak berjuang untuk bertahan di atas $80,00 di tengah-tengah ketidakjelasan dalam sentimen pelaku pasar.
Pasar di ranah Asia telah mengikuti jejak S&P500 berjangka karena yang terakhir pulih tajam di awal perdagangan. Ekuitas berjangka Amerika Serikat telah memulihkan seluruh penurunan mereka yang disampaikan di awal Asia, menggambarkan pemulihan dalam tema selera risiko.
Pada saat berita ini ditulis, Shanghai naik 0,55%, Hang Seng melonjak 1,66%, dan Nifty50 tetap datar. Pasar Jepang ditutup karena Market Holiday.
Saham-saham Tiongkok telah menyaksikan aksi beli responsif setelah rilis data IMP Manufaktur Caixin yang lebih baik dari perkiraan. Setelah rilis data IMP Manufaktur resmi Tiongkok yang suram dan situasi COVID-19 yang rentan, para pelaku pasar mengharapkan penurunan tipis dalam tingkat aktivitas manufaktur. Namun, data ekonomi telah dirilis pada 49,0 lebih tinggi dari proyeksi 48,8.
Kehati-hatian di pasar Tiongkok masih berlanjut karena situasi epidemi telah melampaui kendali otoritas medis. Analis di Capital Economics telah memperingatkan bahwa "Tiongkok memasuki pekan-pekan paling berbahaya dari pandemi". Situasi COVID-19 di Tiongkok diprakirakan akan semakin rentan karena infeksi semakin cepat saat perayaan Tahun Baru Imlek.
Indeks Dolar AS (DXY) telah memperbarui level terendah hari ini di 103,15 setelah gagal memanfaatkan pergerakan pembukaan yang lebih kuat. Indeks USD kemungkinan akan tetap berada di ujung tanduk menjelang rilis data IMP Manufaktur ISM Amerika Serikat. Sesuai konsensus, data ekonomi terlihat lebih rendah di 48,5 vs. rilis sebelumnya 49,0.
Di sisi minyak, harga minyak berjuang untuk bertahan di atas resistensi krusial $80,00. Investor bingung apakah akan mendukung harga minyak setelah mempertimbangkan manfaat jangka panjang dari pembukaan kembali Tiongkok atau menghukum emas hitam karena rasa sakit jangka pendek dalam permintaan minyak Tiongkok yang dipimpin oleh percepatan kasus COVID-19.